Selasa, 14 Februari 2012

PENGUJIAN IMPAK (IMPACT TEST)


Gambar 1. pengujian impak pada salah satu mobil balap
sumber: http://www.autoblog.com


Ada banyak  sebab mengapa pengujian impak perlu dilakukan diantaranya:
n  Pengujian dengan ukuran sebenarnya sangat mahal dan sangat jarang dilakukan.
n  Seorang ahli teknik ataupun sarjana teknik harus mengetahui ketahanan bahan terhadap kondisi dimana bahan akan digunakan, bahan-bahan yang akan digunakan untuk membangun sebuah struktur maupun fungsi lainnya harus mampu menahan beban yang akan diterimanya.
n  Kemampuan untuk dapat bertahan dengan beban yang diterimanya umumnya merupakan maksud dari sifat tangguh dengan faktor yang penting yang mempengaruhinya meliputi pengujian pada temperatur rendah, pembebanan lebih, dan laju regangan tinggi terhadap angin atau impak (benturan) dan efek dari konsentrasi tegangan seperti takikan dan retakan.
n  Untuk menanggulangi mekanisme perpatahan yang mungkin timbul, maka setiap faktor yang mempengaruhi ketangguhan tersebut dianalisa dalam bentuk konsep desain.
n  Sebenarnya konsep dasar dalam pengujian yaitu mengetahui keadaan terburuk yang mungkin akan terjadi dalam lapangan sehingga umur dari produk dapat diperkirakan; mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan muncul.
n  Sebagai contoh, tabung untuk memindahkan bahan bakar nuklir telah diuji dalam ukuran yang sebenarnya ditabrak dengan kereta api untuk mendemonstrasikan bahwa tabung tersebut mampu menahan keutuhan strukturnya (structural integrity). Sebuah lokomotif 140 Ton dan 3 gerbong 35 Ton dengan kecepatan 161 km/jam ditabrakkan pada tabung yang diletakkan pada jalur kereta api. Kereta api mengalami kerusakan tetapi tabung tetap terselubungi. Puncak gaya impak dari kereta uji lebih besar dari pada kereta Inter-City 125 dengan kecepatan 201 km/jam. Secara teoritis mekanika perpatahan keutuhan struktur untuk situasi tersebut sangat sulit diperkirakan.

Gamabar 2. Charpy tester
sumber: ndt-ed.org

n  Mekanika perpatahan juga baru berkembang dalam teknik desain, dan pengukuran dari parameter ketangguhan patah yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah perkiraan keutuhan struktur selama proses desain (seperti KIC) memakan waktu yang lama dan mahal.
n  Sebelum teori mekanika perpatahan tersedia , pengujian ketangguhan impak, seperti pengujian Impak Charpy telah dikembangkan.
nPengujian impak adalah sebuah metode untuk mengevaluasi ketangguhan relatif dari bahan-bahan teknik
n  Pengujian impak Charpy secara kontinyu digunakan pada saat ini sebagai metode kontrol kualitas yang ekonomis untuk memperkirakan sensitifitas takikan dan ketangguhan impak dari bahan-bahan teknik.
n  Hal ini biasanya digunakan untuk menguji ketangguhan logam-logam, dan juga dapat dilakukan pada bahan polimer, keramik dan komposit.


Mesin pengujian impak


Gambar 3. mesin penguji impak
sumber: directindustry.com





Gambar 5. mesin penguji impak
sumber finegrouptest.com

Spesimen pengujian impak










Gambar 5.spesimen charpy test
sumber http://www.wmtr.com



Gambaran mengenai pengujian ketangguhan:

n  Benda uji dipatahkan dengan benturan dari sebuah pendulum yang berat,  yang jatuh dari jarak tetap (energi potensial yang konstan) untuk membentur benda uji dengan kecepatan yang tetap (energi kinetik yang konstan).
n  Semakin tangguh bahan  maka semakin besar energi yang diserapnya (tough), dan bahan yang menyerap sedikit energi disebut brittle.
n  Energi impak yang diukur dapat dilakukan dengan dua metode pengujian yang umum dilakukan, yaitu: metode Charpy (specimen terletak horizontal) dan metode Izod (specimen terletak vertical).
n  Konsep dasar dalam pengujian impak adalah melakukan usaha untuk mematahkan benda uji dengan meningkatkan tegangan dan regangan pada zona plastis sampai specimen patah.
n  Energi impak total tergantung pada ukuran dari benda uji, dan standar ukuran benda uji yang digunakan untuk dibandingkan diantara bahan-bahan yang berbeda.
n  Energi impak dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti halnya:

1.     Kekuatan peluluhan dan keuletan
2.                       Takikan
3.                       Suhu dan laju regangan
4.                       Mekanisme perpatahan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar