Rabu, 15 Februari 2012

CREEP



Upaya untuk menggambarkan proses deformasi plastik dengan cara persamaan mekanik keadaan –analogi untuk persamaan keadaan diketahui dari termodinamika– dimulai sejak awal abad ini.  Upaya yang cukup besar diberikan dalam perumusan suatu persamaan. Pada bagian ini, kita tidak akan diam pada berbagai bentuk persamaan yang diusulkan oleh berbagai penulis, melainkan, kita akan berkonsentrasi pada deskripsi fenomenologis umum keadaan deformasi plastis bentuk yang akhirnya mengarah pada persamaan mekanik keadaan dalam bentuk yang paling umum. 

FORMAT PERMOHONAN TUGAS AKHIR


Nomor                 : Istimewa
Lampiran             :
Hal                       : Permohonan Melaksanakan Tugas Akhir

Kepada YTH       : Bapak Ketua Jurusan Teknik Mesin
                            Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
                            Di –
                                    Darussalam – Banda Aceh
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
                            Nama                                           : Fitri Handayani
                            N I M                                          : 0804102010003
                Tempat / tanggal lahir                 : Medan/ 26 Juli 1990
                            Jurusan                                        : Teknik Mesin
                            Bidang                                        : Teknik Pembentukan dan Material (TPM)

Dengan ini saya mengajukan permohonan kepada Bapak agar dapat memberi izin kapada saya untuk melaksankan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi (kurikulum) Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.

Sebagai pertimbangan Bapak, berikut saya lampirkan :
1. Foto copy slip SPP terbaru
2. Foto copy KRS terbaru
3. Transkrip nilai akademik

Demikian surat permohonan ini saya buat, atas perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih.

Mengetahui,                                                                               Banda Aceh, 15 Februari 2012
Dosen Pembimbing Akademik                                                  Pemohon,


Dr. Ir. M. Ridha, M. Eng.                                                       Fitri Handayani
NIP: 19670421 199203 1003                                                    NIM: 0804102010003

Selasa, 14 Februari 2012

PENGUJIAN IMPAK (IMPACT TEST)


Gambar 1. pengujian impak pada salah satu mobil balap
sumber: http://www.autoblog.com


Ada banyak  sebab mengapa pengujian impak perlu dilakukan diantaranya:
n  Pengujian dengan ukuran sebenarnya sangat mahal dan sangat jarang dilakukan.
n  Seorang ahli teknik ataupun sarjana teknik harus mengetahui ketahanan bahan terhadap kondisi dimana bahan akan digunakan, bahan-bahan yang akan digunakan untuk membangun sebuah struktur maupun fungsi lainnya harus mampu menahan beban yang akan diterimanya.
n  Kemampuan untuk dapat bertahan dengan beban yang diterimanya umumnya merupakan maksud dari sifat tangguh dengan faktor yang penting yang mempengaruhinya meliputi pengujian pada temperatur rendah, pembebanan lebih, dan laju regangan tinggi terhadap angin atau impak (benturan) dan efek dari konsentrasi tegangan seperti takikan dan retakan.
n  Untuk menanggulangi mekanisme perpatahan yang mungkin timbul, maka setiap faktor yang mempengaruhi ketangguhan tersebut dianalisa dalam bentuk konsep desain.
n  Sebenarnya konsep dasar dalam pengujian yaitu mengetahui keadaan terburuk yang mungkin akan terjadi dalam lapangan sehingga umur dari produk dapat diperkirakan; mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan muncul.
n  Sebagai contoh, tabung untuk memindahkan bahan bakar nuklir telah diuji dalam ukuran yang sebenarnya ditabrak dengan kereta api untuk mendemonstrasikan bahwa tabung tersebut mampu menahan keutuhan strukturnya (structural integrity). Sebuah lokomotif 140 Ton dan 3 gerbong 35 Ton dengan kecepatan 161 km/jam ditabrakkan pada tabung yang diletakkan pada jalur kereta api. Kereta api mengalami kerusakan tetapi tabung tetap terselubungi. Puncak gaya impak dari kereta uji lebih besar dari pada kereta Inter-City 125 dengan kecepatan 201 km/jam. Secara teoritis mekanika perpatahan keutuhan struktur untuk situasi tersebut sangat sulit diperkirakan.

Gamabar 2. Charpy tester
sumber: ndt-ed.org

n  Mekanika perpatahan juga baru berkembang dalam teknik desain, dan pengukuran dari parameter ketangguhan patah yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah perkiraan keutuhan struktur selama proses desain (seperti KIC) memakan waktu yang lama dan mahal.
n  Sebelum teori mekanika perpatahan tersedia , pengujian ketangguhan impak, seperti pengujian Impak Charpy telah dikembangkan.
nPengujian impak adalah sebuah metode untuk mengevaluasi ketangguhan relatif dari bahan-bahan teknik
n  Pengujian impak Charpy secara kontinyu digunakan pada saat ini sebagai metode kontrol kualitas yang ekonomis untuk memperkirakan sensitifitas takikan dan ketangguhan impak dari bahan-bahan teknik.
n  Hal ini biasanya digunakan untuk menguji ketangguhan logam-logam, dan juga dapat dilakukan pada bahan polimer, keramik dan komposit.


Mesin pengujian impak


Gambar 3. mesin penguji impak
sumber: directindustry.com





Gambar 5. mesin penguji impak
sumber finegrouptest.com

Spesimen pengujian impak










Gambar 5.spesimen charpy test
sumber http://www.wmtr.com



Gambaran mengenai pengujian ketangguhan:

n  Benda uji dipatahkan dengan benturan dari sebuah pendulum yang berat,  yang jatuh dari jarak tetap (energi potensial yang konstan) untuk membentur benda uji dengan kecepatan yang tetap (energi kinetik yang konstan).
n  Semakin tangguh bahan  maka semakin besar energi yang diserapnya (tough), dan bahan yang menyerap sedikit energi disebut brittle.
n  Energi impak yang diukur dapat dilakukan dengan dua metode pengujian yang umum dilakukan, yaitu: metode Charpy (specimen terletak horizontal) dan metode Izod (specimen terletak vertical).
n  Konsep dasar dalam pengujian impak adalah melakukan usaha untuk mematahkan benda uji dengan meningkatkan tegangan dan regangan pada zona plastis sampai specimen patah.
n  Energi impak total tergantung pada ukuran dari benda uji, dan standar ukuran benda uji yang digunakan untuk dibandingkan diantara bahan-bahan yang berbeda.
n  Energi impak dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti halnya:

1.     Kekuatan peluluhan dan keuletan
2.                       Takikan
3.                       Suhu dan laju regangan
4.                       Mekanisme perpatahan


PENGUJIAN TARIK (TENSILE TEST)/1

Pengujian tarik (tensile test) juga sering disebut sebagai tension test . Hal-hal penting mengenai pengujian tarik 
  1. Merupakan salah satu dari pengujian mekanik yang paling mendasar/fundamental, paling mendasar, sangat sederhana, tidak mahal dan telah distandarisasi di seluruh dunia seperti di Amerika ASTM E 8 dan ASTM E 8M dan di Jepang JIS 2241. 
  2. Dapat mengetahui kekuatan mulur, perpanjangan,reduksi, dan modulus elastisitas
  3. Pada umumnya bertujuan untuk mengukur kekutan tarik (tensile strength) suatu bahan dan mengukur sifat mekanik bahan di daerah elastis juga daerah plastis
  4. Spesimen pengujian tarik ditunjukkan pada gambar di bawah ini:


Gambar 1. Spesimen Pengujian tarik
sumber: http://www.professionaltesting.co.th

             5. Mesin Pengujian Tarik

Gambar 2. Mesin Pengujian Tarik berdasarkan ASTM D638, ISO 527
sumber: http://www.ptli.com


  6. Kurva tegangan dan regangan

Gambar 3 Diagram tegangan regangan
sumber: http://blog.ub.ac.id




Senin, 13 Februari 2012

PERBEDAAN IKATAN ION,KOVALEN, DAN METALIK

IKATAN IONIK

1. terjadi antara ion + dan ion -
2. membutuhkan transfer elektron
3. Perbedaan  kelektronegatifan yang dibutuhkan sangat besar. contoh NaCl
4. Sifat yang dihasilkan: non-conducting, keras, getas, dan sebagai isolator thermal
Gambar 1 Pembentukan NaCl dengan ikatan io
sumber: chem-is-try.org

IKATAN KOVALEN

1. Diperlukan penggunaan ion yang digunakan secara bersama dan bersumber dari salah satu unsur (shared electron). Contoh: CH4 dan intan
2. Sifat yang dihasilkan yaitu: kuat dan terarah, ada yang bersifat lunak seperti bismut; untuk kovalen solid bersifat keras, getas, dan non-conducting.
Gambar 2 ikatan kovalen pada CH4
sumber: sapoijoek.blogspot.com
Gambar 3 pasangan elektron bersama untuk atom F yang membentuk senyawa F2
sumber  chem-is-try.org
 
IKATAN METALIK

1. Ikatan utama untuklogam dan paduannya
2. Muncul dari elektron valensi yang disumbangkan  (1,2, atau 3 dari masing-masing atom)
3. sifat yang dihasilkan: konduktor tehrmal dan elektrik yang baik sebagai konsekuensi elektron yang bebas.

Sifat logam tersebut muncul karena atom-atom logam bergabung satu sama lain membentuk ikatan logam. Teori paling sederhana tentang ikatan logam adalah teori ”elektron sea”.

Gambar 4. Elektron Sea
sumber: chemistryisveryfantastic.blogspot.com


Gambar 5. Ikatan Logam
Sumber: chem-is-try.org